Posisi Ibu Dan Bayi Yang Benar Saat Menyusui



Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui. Ada dua posisi yang benar bagi ibu dan bayi ketika menyusui, yaitu:

1. Berbaring miring. Ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau merasa nyeri.

2. Duduk. Penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada punggung ibu, dalam posisinya tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya. Ini mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila di atas tempat tidur atau di lantai, atau duduk di kursi.

posisi menyusui

Posisi berbaring miring atau duduk (dengan punggung dan kaki ditopang) memaksimalkan bentuk payudaranya dan memberi ruang untuk menggerakkan bayinya ke posisi yang baik. Badan bayi harus dihadapkan ka arah badan ibu dan mulutnya dihadapkan pada puting susu ibu. Leher bayi harus sedikit ditengadahkan.bayi sebaiknya ditopang pada bahunya sehingga posisi kepala yang agak tengadah dapat dipertahankan. Kepala dapat ditopang dengan jari-jari tangan yang telentang atau pada lekukan siku ibunya. Mungkin akan membantu bila bayi dibungkus, sehingga tangannya berada di samping badan. Bila mulut bayi disentuhkan dengan lembut ke puting susu ibunya, ia akan membuka mulutnya lebar-lebar (reflek rooting).

Dalam literatur lain ditemukan 5 jenis posisi yang aman untuk ibu menyusui, yaitu:

1. The cradle (Posisi Mendekap). Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda.

2. The cross cradle hold (Posisi Mendekap Silang). Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara kecil.

3. The football hold (Posisi Pencengkram/Sepakbola). Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.

4. Saddle hold (Posisi Duduk). Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi Anda sendiri.

5. The lying position (Posisi Berbaring). Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.

cara menyusui, ibu menyusui


Dari posisi cara menyusui diatas pastinya kenyamanan akan dirasakan bayi. Diantara Tanda-tanda bayi telah berada dalam posisi menyusu yang baik adalah:

1.      Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada pada ibu.
2.      Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara.
3.      Areola tidak terlihat dengan jelas
4.      Bayi terlihat melakukan isapan yang lamban dan dalamserta menelan ASI-nya.
5.      Bayi terlihat tenang dan senang.
6.      Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada puting susu.

cara menyusui yang benar

Tips untuk ibu, sebaiknya belajar untuk memperagakan menyentuh bibir atas bayi dengan puting susu ibu. Sasarannya adalah memposisikan bibir bawah paling sedikit 1,5 cm dari pangkal puting susu. Bayi harus mengulum sebagian besar areola puting ke dalam mulutnya, bukan hanya ujung puting susunya. Hal ini akan memungkinkan bayi menarik sebagian dari jaringan payudara masuk ke dalam mulutnya ddengan lidah dan rahang bawah. Bila diposisikan dengan benar, sinus laktiferus akan berada di dalam rongga mulut bayi. Puting susu akan masuk sampai sejauh langit-langit lunak (velum palatinum) dan bersentuhan dengan langit-langit tersebut. Sentuhan ini akan merangsang refleks mengisap. Rahang bawah bayi menutup pada jaringan payudara, pengisapan akan terjadi dan puting susu ditangkap dengan baik didalam rongga mulut, sementara lidah memberi penekanan yang berulang-ulang secara teratur sehingga ASI akan keluar dari duktus laktiferus.

Sekian posting tentang posisi ibu dan bayi yang baik dan benar saat menyusui. Semoga bermanfaat.
[Read More...]


Cara Pengeluaran ASI Dengan Tangan Yang Benar



Cara Pengeluaran ASI Dengan Tangan Yang Benar. Bila ASI berlebihan sampai keluar memancar, sebaiknya ASI dikeluarkan atau di perah terlebih dahulu sebelum menyusui. Hal ini untuk menghindari bayi tersedak atau bayi enggan menyusu. Tindakan pengeluaran ASI atau memerah ASI juga dilakukan pada ibu bekerja yang menyimpan ASI untuk bayinya dirumah disebabkan ASI yang merembes karena payudara penuh, untuk bayi yang mengalami masalah mengisap (misal berat badan lahir rendah [BBLR] ), menghilangkan bendungan atau memacu produksi ASI, atau ibu sakit sehingga tidak dapat langsung menyusui bayinya.

Tindakan pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: pengeluaran ASI dengan Tangan dan pengeluaran ASI dengan pompa payudara.
memerah ASI, pengeluaran ASI dengan tangan
memerah ASI, cara pengeluaran ASI dengan tangan

Cara pengeluaran ASI dengan tangan merupakan cara yang lazim digunakan karena tidak banyak membutuhkan sarana dan lebih mudah. Berikut langkah-langkah pengeluaran ASI dengan tangan yang baik dan benar:

1.      Tangan dicuci sampai bersih
2.      Siapkan cangkir / gelas tertutup yang telah dicuci dengan air mendidih. Dapat juga dengan menggunakan botol dot bayi.
3.      Payudara dikompres dengan handuk hangat dan dimamase dengan kedua telapak tangan dari pangkal ke arah areola payudara. Ulangi pemijatan ini pada sekitar payudara secara merata.
4.      Mamase dengan ibu jari disekitar areola payudara bagian atas dan jari telunjuk pada sisi yang lain, lalu daerah areola payudara ditekan ke arah dada.
5.      Daerah areola payudara diperas dengan ibu jari dan jari telunjuk. Janga memijat atau menekan puting karena dapat menyebabkan rasa nyeri atau lecet.
6.      Ulangi tindakan (tekan-peras-lepas-tekan-peras-lepas). Pada awalnya, ASI tidak keluar, namun setelah beberapa kali ASI akan keluar.
7.      Gerakan ini diulang pada sekitar areola payudara pada semua sisi agar yakin bahwa ASI telah diperas dari semua segmen payudara.

Cara Pengeluaran ASI Dengan Tangan. Perlu diperhatikan ibu, bahwa ASI yang dikeluarkan atau diperas hanya dapat bertahan selama maksimal 6 jam. Jadi ketika ASI hampir atau sudah 6 jam sebaiknya tidak diminumkan pada bayi dan segera dibuang. Bahkan ketika ASI sudah berwarna kekuningan pun sebaiknya jangan dikomsumsi bayi. Namun ada tips untuk membuat ASI perasan dapat bertahan lama, yaitu dengan menyimpannya didalam lemari es freezer (beku), karena dapat bertahan sampai 6 bulan. Akan tetapi, tetaplah ASI Eksklusif langsung dari payudara ibu jauh lebih baik, karena masih segar dan hangat, serta tidak tercemar bakteri.Sekian dulu posting kali ini, semoga bermanfaat. 
[Read More...]


Tips Pemberian ASI Perasan Pada Bayi



Tips Pemberian ASI Perasan Pada Bayi. Apa kabar semua? Semoga senantiasa sehat y. Pada posting kali ini saya ingin share tips pemberian ASI perasan pada bayi. Perlu diperhatikan pada pemberian ASI yang telah dikeluarkan adalah cara pemberiannya pada bayi. Jangan diberikan dengan botol atau dot karena hal ini akan menyebabkan bayi “bingung puting”. Pemberian ASI perasan yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan cangkir atau sendok, sehingga bila saatnya ibu menyusui langsung, bayi tidak menolak menyusu.
pemberian ASI dengan Cangkir, ASI

Cara praktis pemberian ASI dengan menggunakan cangkir langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Ibu atau yang memberi minum bayi, duduk dengan memangku bayi
2. Pegang punggung bayi dengan lengan
3. Letakkan punggung bayi dengan lengan
4. Lidah bayi berada di tepi cangkir dan biarkan bayi mengisap ASI dari dalam cangkir (saat cangkir dimiringkan)
5. Beri sedikit waktu istirahat setiap kali bayi menelan

Dan untuk pemberian ASI perasan dengan menggunakan sendok biasanya kurang praktisdibandingkan dengan cangkir, karena membutuhkan waktu yang cukup lama. Akan tetapi, bila bayi dalam keadaan membutuhkan hanya sedikit ASIatau bayi sering tersedak atau muntah, lebih baik bila ASI perasan diberikan dengan menggunakan sendok. Untuk caranya sama dengan pemberian ASI dengan menggunakan cangkir.
Tidak dianjurkan menggunakan empeng (dot) karena penggunaan empeng secara rutin (lebih dari2 jam/hari) akan mengakibatkan masalah laktasi, misalnya bayi malas minum. Pengunaan empeng juga mempunyai korelasi yang tinggi dengan cepatnya penyapihan.

Tips Pemberian ASI Perasan Pada Bayi. Selama di rumah sakit / rumah bersalin / puskesmas, ibu sudah harus dapat melakukan semua teknik menyusui dengan benar. Untuk itu, peran dokter/petugas kesehatan sangat penting. Akan lebih baik terdapat “kelompok ibu pendukung ASI” yang dapat menjadi teman berbincang ibu dalam hal menyusui, karena biasanya komunikasi antara sesama ibu akan lebih terbuka.
[Read More...]


Beberapa Penyakit Penyebab Sulit Hamil



Beberapa Penyakit Penyebab Sulit Hamil. diantara tujuan pernikahan adalah untuk dapat memperoleh keturunan, sebagai perwujudan cinta dua sejoli. banyak dari pasangan suami istri yang langsung dikaruniai anak, namun tidak sedikit pula yang menunggu bertahun-tahun namun belum juga dikaruniai anak / buah hati. dalam hal ini, selain masalah kesuburan atau infertilitas, penyakit tertentu juga dapat menjadi penyebab sulit hamil. kalau sudah begini, langkah yang seharusnya kita ambil adalah menyembuhkan terlebih dahulu penyakit yang mengganggu proses kehamilan, baru berupaya dalam kesuburan agar cepat hamil.

dalam posting kali ini saya akan sedikit menguraikan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan sulit hamil, diantaranya:
penyakit penyebab sulit hamil, faktor penyebab sulit hamil
1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
 wanita yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, memiliki resiko yang tinggi pula terhadap kehamilan yang berbahaya. apabila hamil, maka dokter akan menghentikan pemberian obat yang difungsikan untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita tekanan darah tinggi. sebab, obat-obatan tersebut dapat mengancam kesehatan janin yang berada dalam kandungan ibu hamil. bagi ibu hamil yang mengalami hipertensi juga harus mendapatkan perawatan khususuntuk selalu mengontrol tekanan darah agar tidak membahayakan ibu dan janin.

2. Kesehatan Jantung Yang Bermasalah

kelainan jantung, gagal jantung, jantung rematik dan lain sebagainya akan sangat rentan terhadap resiko keguguran. andaipun janin dapat dipertahankan di dalam perut ibu, biasanya bayi akan terlahir prematur dan dapat tertular penyakit yang sama dengan ibunya. 
tidak hanya pada wanita, resiko ini juga dapat menimpa pada laki-laki yang dapat menyebabkan sulit hamil juga. karena jantung berhubungan dengan pembuluh darah, gangguan kesehatan jantung menyebabkan disfungsi ereksi karenasirkulasi darah tidak berjalan normal.

3. Anemia
bagi penderita anemia atau kekurangan darah merah memangbukan hal besar yang mempersulit kehamilan, karena tidak menutup kemungkinan untuk dapat hamil. namun bila penyebab anemia ini adalah kelainan bawaan pada hemoglobin, maka tidak menutup kemungkinan pula wanita dapat sulit untuk hamil. penyakit kelainan bawaan pada hemoglobin ini dapat beresiko tinggi terhadap janin yang di kandung. karena bayi yang lahir dari ibu yang menderita kelainan bawaan hemoglobin ini, cenderung tidak dapat bertahan hidup lama.

4. Penyakit Sesak Nafas (Asma)
penyakit sesak nafas pada ibu hamil (Asma)juga tidak kalah beresikonya dari penyakit tersebut diatas. karena juga dapat beresiko tinggi terhadap kelahiran bayi prematur.

5. ada kerusakan pada jaringan ovarium
biasanya kerusakan ini terjadi karena ada penyakit kista, sehingga dilakukan pengangkatan kista yang terkadang berakibat jaringan ovarium ini ikut mengalami kerusakan. kalau jaringan ini rusak, sudah barang tentu proses ovulasi tidak dapat berjalan semestinya.
 
dari lima uraian penyakit yang dapat menghambat kehamilan diatas tentunya bukan patokan suatu kepastian yang dapat menyebabkan sulit hamil, namun semoga dapat dijadikan rujukan dan antisipasi agar ibu dan janin daat berkembang dan tumbuh dengan sehat. bila anda salah satu penderita, jangan berkecil hati, perbanyak doa, berpositif thinking. karena sesungguhnya yang menentukan kebaikan maupun keburukan adalah Allah SWT., tidak ada yang tidak mungkin bila Allah sudah berkehendak. yang penting kita sudah berusaha, Allah lah yang menentukan hasilnya.
[Read More...]


Cara Memandikan Bayi Baru Lahir



Cara Memandikan Bayi Baru Lahir. Memandikan bayi adalah membersihkan kotoran yang menempel pada tubuh bayi. Tujuan memandikan bayi :

1.      Memberikan rasa nyaman.

2.      Memperlancar sirkulasi darah

3.      Mencegah infeksi

4.      Meningkatkan daya tahan tubuh

5.      Menjaga dan merawat integritas kulit

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika memandikan bayi :

1.      Jaga bayi agar tidak kedinginan

2.      Bila mata bayi terasa lengket, bersihkan dulu dengan kapas yang dibasahi boorwater atau aquabidest.

3.      Saat membersihkan tali pusat, perhatikan kemungkinan adanya perdarahan, kemerahan, atau kelainan lain.

4.      Memandikan dilakukan sebelum makan atau minum danbukan segera setelah makan karena lambung yang penuh dapat terganggu oleh gerakan pelaksanaan memandikan
cara memandikan bayi baru lahir, cara memandikan bayi yang benar
Persiapan Alat Untuk Memandikan Bayi :

1.      Perlengkapan umum
       a. Ruangan yang cukup hangat
      b. Tempat cuci tangan dengan air mengalir
       c. Meja bayi
      d. Handuk pengering cuci tangan
       e. Keranjang tempat pakaian kotor

2.      Alat-alat medis
       a. Larutan boorwater
      b. Timbangan bayi
       c. Bengkok
      d. Termometer air
       e. Kaps bersih
       f. Kasa bersih

3.      Alat mandi
       a. Bak mandi
      b. Termos berisi air panas
       c. Handuk besar
      d. Waslap 2 buah
       e. Sabun bayi pada tempatnya
       f. Sampo bayi
      g. Cotton bud
      h. Baby oil
        i. Bedak bayi
        j. Sisir
      k. Pakaian bayi (popok/celana bayi, gurita, baju, bedong)
cara memandikan bayi yang benar, cara memandikan bayi baru lahir
Pelaksanaan Memandikan Bayi:

1.      Jelaskan kepada ibu tentang tujuan dan prosedur pelaksanaannya

2.      Cuci tangan dibawah air mengalir

3.      Dekatkan alat-alat dan perkenankan ibu untuk melihat pelaksanaannya

4.      Pasang handuk besar, dapat dilipat menjadi dua bagian untuk alas

5.      Siapkan baju, popok, gurita terbuka diatas kain bedong, lipat rapi agar mudah dibuka (gurita bagi bayi yang belum lepas tali pusatnya)

6.      Siapkan air hangat dengan menuangkan air dingin terlebih dahulu, lalu air panas dalam bak mandi

7.      Buka baju bayi seluruhnya, lalu bayi ditimbang berat badannya

8.      Selimuti dengan handuk bersih atau kain pembedongnya

9.      Pertama, bersihkan mata dengan menggunakan kapas yang dibasahi dengan air aquabidest atau larutan boorwater

10.  Ambil waslap yang sudah dibasahi air hangat diusapkan ke wajah, hidung, telinga, kemudian wajah dikeringkan dengan handuk

11.  Ambil catton buddibasahi baby oil untuk membersihkan lubang hidung dan telinga, perlahan jangan sampai masuk terlalu dalam ke liang telinga dan hidung

12.  Bersihkan kepala dan rambut dengan meratakan larutan sampo bayi ke telapak tangan kita, usapkan ke seluruh kepala bayi

13.  Buka kain pembedong bayi, usapkan waslap yang sudah dibasahi dengan sabun pada badan bayi

14.  Perhatian khusus harus diberikan pada lipatan kulit daerah aksila dan paha

15.  Angakat kaki dengan kuat, masukkan ke dalam bak mandi, bilas rambut dan kepala sampai bersih, lalu bilas dengan waslap bersih yang sudah dibasahi mulai dari dada, lipatan paha, genital sampai ekstremitas. Sambil mengangkat bayi, jepit handuk pengalas bayi dengan kedua jari tangan kiri kita dan memasukan kekeranjang yang sudah disiapkan

16.  Telungkupkan bayi atau miringkan ke kanan dan ke kiri untuk membersihkan punggung dan lipatan bokong sampai bersih. Sambil dibilas, biarkan bayi telungkup di atas telapak tangan ibu agar dapat mengapung dengan anggota gerak terendam didalam air.

17.  Balik posisi bayi sedemikian rupa untuk dibilas badan depan atau dadanya, lalu diangkat dari bak mandi untuk diletakkan diatas handuk kering.

18.  Keringkan seluruh tubuh bayi dengan handuk kering

19.  Bersihkan tunggul tali pusat yang belum lepas dengan kapas, aquabidest.

20.  Bungkus tali pusat dengan kassa bersih dan kering

21.  Kenakan pakaian bayi dan bungkus dengan kain pembedong

22.  Usap tipis-tipis bedak bayi pada daerah wajah

23.  Sisir rambut bayi secara perlahan
demikian posting pada kali ini tentang cara memandikan bayi yang benar. semoga bermanfaat
[Read More...]


Ibu Hamil : Macam-Macam Penyakit Anemia Yang Diderita Oleh Ibu Hamil



Ibu Hamil : Macam-Macam Penyakit Anemia Yang Diderita Oleh Ibu Hamil. Baik di negara maju maupun di negara berkembang, seseorang disebut menderita anemia bila kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 10 gr%, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr%, disebut anemia gravis.

Ibu Hamil : Macam-Macam Penyakit Anemia Yang Diderita Oleh Ibu Hamil. Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12-15 gr% dan hematokrit 35-54%. Angka-angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil; terutama wanita yang mendapat pengawasan selama hamil ( ibu hamil ). Oleh karena itu, pemeriksaan hematokrot dan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah rutin selama pengawasan antenatal. sebaiknya pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1 kali pada pemeriksaan pertama atau pada triwulan 1 dan sekali lagi pada triwulan akhir.

a. Penyebab anemia umumnya adalah:

1) Kurang gizi (malnutrisi)

2) Kurang zat besi dalam diet

3) Malabsorpsi

4) Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.

5) Penyakit-penyakit kronis: tbc, paru, cacing usus, malaria dan lain-lain.

penyakit anemia pada ibu hamil, ibu hamil, askeb, janin

Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia/hipervolumia) karena itu terjadi pengenceran darah karena sel-sel darah tidak sebanding pertambahannya dengan plasma darah.

Perbandingan pertambahan tersebut adalah:

• Plasma darah bertambah: 30 %

• Sel-sel darah bertambah: 18 %

• Hemoglobin bertambah: 19 %

Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu meringankan kerja jantung.

b. Frekuensi

Laporan-laporan dari seluruh dunia menyebutkan bahwa frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama di negara-negara berkembang, yaitu 10-20%

1) Frekuensi anemia dalam kehamilan di Indonesia:

• Hoo Swie Tjiong (1962): 18,5%

• Njo Tiong dan Poerwo soedarmo (1975): 16,1% pada triwulan 1 dan 49,9 pada triwulan III

2) Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan, dan nifas:

• Keguguran

• Partus prematurus

• Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah

• Atonia uteri dan menyebabkan pendarahan

• Syok

• Afibrinogenemia dan hipofibrinogenemia

• Infeksi intrapartum dan dalam nifas

• Bila terjadi anemia gravis (Hb di bawah 4 gr%) terjadi payah jantung yang bukan saja menyulitkan kehamilan dan persalinan. Bahkan basa fatal.

3) Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi

Hasil konsepsi 9janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannnya, yaitu sebanyak berat besi. Jumlah ini merupakan 1/10 dari seluruh besi dalam tubuh. Terjadinya anemia dalam kehamilan bergantung dari jumlah persediaan besi dalam hati, limpa, dan sumsum tulang.

Selama masih mempunyai cukup persediaan besi, Hb tidak akan turun dan bila persediaan ini habis, Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan ke 5-6 kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak zat besi. Bila terjadi anemia, pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah:

a). Kematian mudigah (keguguran)

b). Kematian janin dalam kandungan

c). Kematian janin waktu lahir (stillbirth)

d). Kematian perinatal tinggi

e). Prematuritas

f). Dapat terjadi cacat bawaan

g). Cadangan besi kurang

c. klasifikasi anemia dalam kehamilan:

1) Anemia defisiensi besi (62,3%)

2) Anemia megaloblastik (29,0%)

3) Anemia hipoplastik (8,0%)

4) Anemia hemolitik (sel Sickle) (0,7%)

4) Anemia defisiensi besi

Anemia jenis ini biasanya berbentuk normositik dan hipokromik serta paling banyak dijumpai. Penyebabnya telah dibicarakan di atas sebagai penyebab anemia umumnya.

d. Pengobatan:

Keperluan zat besi untuk wanita non hamil, hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah:

1) FNB Amerika Serikat (1958): 12 mg-15 mg-15 mg

2) LIPI Indonesia (1968): 12 mg-17 mg-17 mg

Kemasan zat besi dapat diberikan per oral atau parental

1) Per oral: sulfas serosus atau glukonas ferosus dengan dosis 3.5 x 0,29 mg

2) Parenteral: diberikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian per oral atau absorbsi di saluran pencernaan kurang baik, kemasan diberikan secara intramuskuler atau intravena. Kemasan ini antara lain; imferon, jectofer dan ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per oral.

Anemia megaloblastik

Anemia megaloblastik biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa. Penyebabnya adalah karena kekurangan asam folik, jarang selaki akibat karena kekurangan vitamin B12. Biasanya karena malnutrisi dan infeksi yang kronik.

Pengobatan:

• Asam folik 15-30 mg per hari

• Vitamin B12 3x1 tablet per hari

• Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari

• Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah

Anemia hipoplasti

Anemia hipoplasti disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan:

• Darah tepi lengkap

• Pemeriksaan fungsi sternal

• Pemeriksaan retikulosit

Gambaran darah tepi: normositik dan normokromik. Sumsum tulang memberikan gambaran normoblastik dan hipoplasia eritropoiesis. Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), leracunan, dan sinar rontgen atau sinar radiasi. Tirapi dengan obat-obatan tidak memuaskan: mungkin pengobatan yang paling baik yaitu tranfusi darah, yang perlu sering diulang.

ibu hamil, anemia pada ibu hamil, anemia

Anemia hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh:

1. Faktor intrakorpuskuler; dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia; anemia sel sickle (sabit); hemoglobinopati C, D, G, H, I dan paraksismal nokturnal hemoglobinuria

2. Faktor ekstrakorpuskuler; disebabkan malaria, sepsis, keracunan zat logam, dan dapat beserta obat-obatan; leukemia,

penyakit hodgkin

Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, seerta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.

Pengobatan bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Maka tranfusi darah yang berulang dapat membantu penderita ini.

Ibu Hamil : Macam-Macam Penyakit Anemia Yang Diderita Oleh Ibu Hamil.

sumber : http://info.g-excess.com/id/Askeb_%28Asuhan_Kebidanan%29/Anemia_Pada_Ibu_Hamil.info
[Read More...]


Tahap-Tahap Pertumbuhan Janin Pada Masa Kehamilan



Ibu Hamil : Tahap-Tahap Pertumbuhan Janin Pada Masa Kehamilan. berdasarkan penelitian para ahli, dihasilkan bahwa dengan ibu hamil mengetahui perkembangan dan keadaan janinnya maka akan mempererat hubungan batin antara kedduanya. berikut mari kita simak tahap demi tahap perkembangan buah hati :

•    Dimulai pada minggu ke 4-8:
Terjadi pembentukan awal embrio (manusia dini) yang sudah memiliki sistem vaskuler (peredaran darah). Jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari, kaki, dan tangan. Pada fase ini juga sudah terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput ini berisi air ketuban yang berfungsi untuk menjaga bayi dari cedera akibat benturan dari luar selama masa kehamilan.

•    Pada minggu ke 8-12
Organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.  Bentuk kepalanya pun kini lebih besar dibandingkan dengan badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai dapat melakukan aktivitas seperti menendang dengan lembut.

•    Pada minggu ke12-16
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu, dan dimatanya mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dpat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna. Bahkan kakinya pun sudah tumbuhlebih panjang dari tanggannya.

•    Pada minggu ke 16-20
Hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah, rambut mulai tumbuh, dan semuabagian sudah terbentuk lengkap. Pembuluh darah terlihat dengan jelas pada kulit janin yang tipis. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya.

•    Pada minggu ke 20-24
Pada saat ini alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernafasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, koni ia mulai memiliki waktu-waktu untuk tidur.

•    Pada minggu ke 24-28
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk. Di kulit kepala rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif.ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara.

•    Pada minggu ke 28-32
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip akibat melihat cahayamelalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah kebawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir kedunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup. Si kecil kini sudah terbentuk dengan sempurna.

•    Pada minggu ke  36
Sang bayi kerap berlatih bernafas, mengisap dan menelan. Rambut-rambut halus disekujur tubuhnya telah menghilang dan badannya menjadi lebih bulat. Bayi yang dikandung oleh sebagian wanita yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala kerongga panggul ( bayi sudah turun).

•    Pada minggu ke 38
Kepala telah berada pada rongga panggul, siap untuk dilahirkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah dekat. Kini, sang bayi seolah-olah “mempersiapkan diri “ bagi kelahirannya ke dunia.

•    Pada minggu ke 40
Apa yang dulunya sebuah sel, sekarang telah menjadi manusia. Dalam beberapa hari, plasenta akan mengambil alih dan memberi sinyal bahwa bayi telah siap untuk dilahirkan. Sang bayi masih tidur dengan tenang di dalam rahim ibunya. Ia tidak mengetahui bahwa sesaat lagi ia akan meninggalkan rumahnya untuk melewati proses terbesar dalam kehidupannya yaitu kelahiran.
kerkembangan janin, pertumbuhan janin, ibu hamil

Ibu Hamil : Tahap-Tahap Pertumbuhan Janin Pada Masa Kehamilan. bagaimana bunda...????perasaan senang pasti sedang menghampiri hati bunda yang sedang menanti kelahiran sang buah hati tercinta. semoga selamat dan sehat. amiiin

artikel terkait:

Ibu Hamil : Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyakit Pada Ibu Hamil

10 Kebutuhan Ibu Selama Hamil


[Read More...]


Ibu Hamil : Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyakit Pada Ibu Hamil



penyakit pada ibu hamil, ibu hamil, deteksi dini terhadap kelainan pada ibu hamil, janinIbu Hamil : Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyakit Pada Ibu Hamil. Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan secara teratur. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu hamil dan Janin selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati. Dengan demikian maka angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dapat berkurang.

Ibu Hamil : Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyakit Pada Ibu Hamil

1. Pemeriksaan Kehamilan Dini (Early ANC Detection)

Idealnya wanita yang merasa hamil bersedia untuk memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan demikian, jika terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas diketahui dan segea dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sebaiknya melakukan kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada trimester 1 ( sebelum minggu ke 14 ).

Pemeriksaan yang dilakukan pada kehamilan dini, yaitu :

a. Anamnesa

Anamnesa adalah tanya jawab antara penderita dan pemeriksa. Dari anamnesa ini banyak keterangan yang diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa dan prognosa kehamilan.

- Anamnesa Sosial ( biodata dan latar belakang sosial )

- Anamnesa Keluarga

- Anamnesa Medik

- Anamnesa Haid

- Anamnesa Kebidanan

b. Pemeriksaan Umum

1) Tinggi badan

Pada wanita hamil yang pertama kali memeriksakan perlu diukur tinggi badannya. Seorang wanita hamil yang terlalu pendek, yang tinggi badannya kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar persalinan berlangsung kurang lancar. Perbandingan tinggi dan berat badan memberi gambaran mengenai keadaan gizi dan balita.

2) Berat badan

Pada tiap pemeriksaan wanita hamil baik yang pertama kali atau ulangan, berat badan perlu ditimbang. Kenaikan berat badan yang mendadak dapat merupakan tanda bahaya komplikasi kehamilan yaitu preeklampsi. Dalam trimester I berat badan wanita hamil biasanya belum naik bahkan biasanya menurunkarena kekurangan nafsu makan. Dalam trimester terakhit terutama karena pertumbuhan janin dan uri berat badan naik sehingga pada akhir kehamilan berat badan wanita hamil bertambah kurang lebih 11 kg dibanding sebelum hamil. Pada trimester terakhir berat badan kurang lebih 0.5 kg seminggu, bila penambahan berat badan tiap minggu lebih dari 0.5 kg harus diperhatikan kemungkinan preeklampsi.

3) Tanda-tanda vital

Dalam keadaan normal tekanan darah daloam kehamilan trimester terakhir sistolik tidak melebihi 140 mmHg, dan diastolik tidak melebihi 90 mmHg. Bila terdapat tekanan darah melebihi diatas maka kemungkinan adanya preeklampsi.

4) Pemeriksaan kepala dan leher

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan inspeksi. Pemeriksaan ini meliputi seluruh bagian kepala dan leher. Jika pada pemeriiksaan mata sklera ikterik dan konjungtiva anemis maka kemungkinan anemia.

5) Pemeriksaan payudara

Pada wanita hamil payudara terlihat besar dan tegang serta sedikit nyeri. Hal ini karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Pemeriksan payudara dengan cara palpasi meliputi bentuk dan ukuran payudara, putting susu menonjol atau tidak, adanya retraksi, masa dan pembesaran pembuluh limfe.

6) Pemeriksaan jantung, paru dan organ dalam tubuh lainnya

7) Pemeriksaan abdominal

Pemeriksaan abdominal dilakukan dengan palpasi. Dari pemeriksaan ini diperoleh mengenai ukuran dan bentuk uterus.

8) Pemeriksan genetalia

Untuk memeriksa genetalia biasanya dengan pemeriksaan ginekologi. Pada pemeriksaan ini vulva, vagina dan porsio diperiksa dan dilihat inspekulo.

9) Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya varises dan oedema.

c. Pemeriksaan laboratorium

Test laboratorium perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksan ini ditujukan untuk memeriksa golongan darah, Hb, protein urine, dan glukosa urine. Pemeriksaan urine pada awal kehamilan bertujuan untuk mengetahui adanya kehamilan. Selain itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk mengetahui adanya protein urine dan glukosa urine. Protein dalam urine merupakan hasil kontaminasi dair vagina atau dari infeksi saluran kencing atau penyakit ginjal. Pada saat hamil jika dihubungkan dengan hipertensi dan oedem, hal ini akan menjadi tanda serius dari preeklampsi. Untuk glukosa urin berhubungan dengan diabetes.

2. Kontak Dini Kehamilan Trimester I

Pada trimester I, menurunnya keinginan untuk melakukan hubungan seksual sangat wajar. Apabila dalam anamnesis ada riwayat abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk panggul koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.

3. Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individu.

Pelayanan ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada setiap ibu hamil berbeda – beda tergantung dari kebutuhan dan kondisi dari setiap individunya. Misalnya persetujuan ANC yang diberikan terhadap ibu hamil dengan hipertensi tentunya akan berbeda dengan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan varises.

Pada ibu hamil dengan hipertensi sebaiknya dilakukan pemantauan tekanan darah, urin, dan kondisi janin setiap minggunya. Anjurkan kepada ibu untuk mentaati pemeriksaan antenatal yang teratur dan jika perlu dikonsultasikan kepada ahli. Selain itu anjurkan ibu pula untuk cukup istirahat menjauhi emosi dan jangan bekerja terlalu berat. Pada pola nutrisi sebaiknya ibu dianjurkan untuk diet tinggi protein rendah hidrat arang, rendah lemak, dan rendah garam. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertambahan berat badan yang agresif.

Pengawasan terhadap janin harus lebih teliti, disamping pemeriksaan biasa, dapat dilakukan pemeriksaan monitor janin lainnya seperti elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG), Penentuan kadar estriol, amnioskopi, pH darah janin, dan sebagainya.

Pengakhiran kehamilan baik yang muda maupun yang sudah cukup bulan harus dipikirkan bila ada tanda – tanda hipertensi ganas (tekanan darah 200/120 atau pre-eklamsi berat). Apalagi bila janin telah meninggal dalam kandungan pengakhiran kehamilan ini sebaikanya dirundingkan antar disiplin : dengan ahli penykit dalam ; apakah ada ancaman terhadap jiwa ibu.

Sedangkan pada ibu hamil dengan varises pelayanan ANC yang diberikan antara lain :

- Anjuran ibu untuk jangan berdiri atau duduk terlalu lama dan jangan memakai ikat pinggang terlalu kencang.

- Anjurkan kepada ibu supaya jalan – jalan dan senam hamil untuk memperlancar peredaran darah.

- Anjurkan ibu untuk memakai kaos kaki atau pembalut tungkai elastis.

- Dapat diberikan obat – obatan : Venosan, Glyvenol, Venoruton, dan Varemoid.

4. Skrining untuk deteksi dini.

a. USG

USG merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ecko dari gelombang ultrasonik. Pemeriksaaan USG saat ini dipandang sebagai metode pemeriksaan yang aman.

Pemeriksaan USG pada kehamilan normal usia 5 minggu struktur kantong gestasi intrauterin dapat dideteksi dimana diameternya sudah mencapai 5-10 mm. Jika dihubungkan dengan kadar HCG pada saat itu kadarnya sudah mencapai 6000-6500 mlU/ ml. Dari kenyataan ini bisa juga diartikan bahwa kadar HCG yang lebih dari 6500 mlU/ ml tidak dijumpai adanya kantong gestasi intrauterin, maka kemungkinan kehamilan ektopik.

Gambaran USG kehamilan ektopik sangat bervariasi, tergantung pada usia kehamilan, ada tidaknya gangguan kehamiulan (ruptura, abortus) serta banyak dan lamanya perdarahan intra abdomen. Diagnosis pasti kehamilan ektopik secara USG hanya bisa ditegakkan jika terlihat kantong gestasi berisi janin hidup yang letaknya diluar kavum uteri.

Pada kehamilan 7 minggu diameter kantong gestasi telah mencapai 25 mm. Panjang embrio mencapai 10 mm dan menjadi lebih mudah dilihat. Struiuktur kepala sudah dapat dibedakan dari badan. Selain denyut jantuing mungkin juga dapat dideteksi adanya gerakan embrio yang dapat dirangsang dengan melakukan perkusi pada dinding perut. Jika tidak ada tanda-tanda kehidupan seperti yang telah disebutkkan maka kemungkinan terjadi miss abortion. Jika dijumpai lebih dari 1 embrioyang menunjukkan tanda-tanda kehidupan maka kemungkinan kehamilan multiple.

Pada kehamilan 8 minggu kantong gestasi telah berdiameter 30 mm. Struktur embrio dapat dilihat lebih jelas lagi. Sering kali terlihat kuning telur dalam ( yolk salk ) berupa struktur vasikuler berdiameter kira-kira 5 mm yang letaknya diluar selaput amnion. Jika tidak dijumpai adanya struktur embrio dan kantong kuning telur maka kemungkinan kehamilan anembrionik.

sumber : http://info.g-excess.com/id/Askeb_(Asuhan_Kebidanan)/Deteksi_Dini_Penyakit_Ibu_Hamil.info
[Read More...]


 
Return to top of page Copyright © 2013 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by Seputar Ibu Hamil